Dampak broken home - Rumah
tangga merupakan tempat tumbuh kembang anak, salah satunya dalam menghadapi
masa depan yang akan datang. Tidak dapat dipungkiri keluarga juga menjadi
tempat pembentukan karakter yang pertama dan utama bagi mereka. Sehingga baik
buruknya perilaku anak lebih banyak dipengaruhi oleh hasil didikan orang
tuanya. Sehingga baik buruknya perilaku anak lebih banyak dipengaruhi oleh
hasil didikan orang tuanya.
Mempunyai
keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang merupakan kebahagiaan tak terkira
bagi seorang anak. Karena menjadi tempat paling nyaman untuknya berbagi cerita
serta kebahagiaan.
Namun,
sayangnya tidak semua keluarga bisa memenuhi harapan tersebut. Banyak keluarga
yang awalnya baik-baik saja kemudian menjadi berantakan seiring munculnya
permasalahan dalam rumah tangga mereka. Hingga berakhir denga perceraian atau
bahkan penelantaran anakyang kerap dikenal dengan broken home.
Dengan
terjadinya broken home tersebut, anak selalu saja menjadi pihak yang paling
dirugikan. Baik dari segi jasmani maupun psikis mereka. Berikut adalah beberapa
dampak broken home terhadap anak
Masalah emosional
Anak-anak
dari segala usia mungkin merasakan kesedihan dan depresi, yang merupakan
keadaan emosional jangka panjang. Beberapa anak mungkin menunjukkan reaksi
emosional yang sangat sedikit terhadap perpisahan orangtua mereka, anak yang
menunjukkan sedikit respon emosional sebenarnya memendam perasaan negatif
mereka. Penekanan emosional ini justru dapat membuat orangtua, guru, dan terapis
kesulitan untuk membantu anak memproses perasaannya dengan cara yang tepat.
Tidak
mudah bergaul
Anak
dari keluarga broken home juga tidak sedikit yang cenderung lebih menutup diri.
Anak-anak tersebut cenderung menarik diri dari pergaulan karena kurangnya
perhatian dari orang tua, ia menjadi tidak terbiasa untuk mengekpos diri atau
sekedar berbagi cerita, sehingga ia akan merasa kesulitan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitar.
Terganggunya Pendidikan
Stres
secara emosional saja sudah dapat menghambat kemajuan akademis anak, tetapi
perubahan gaya hidup dan ketidakstabilan keluarga yang hancur dapat
berkontribusi pada hasil pendidikan yang buruk.
Permasalahan Moral
Saat
anak yang sedang berada pada masa perkembangannya selalu dihadapkan pada
pertengkaran-pertengkaran orang tua mereka, maka secara tidak langsung akan
membentuk kepribadiannya menjadi keras dan kasar. Seperti bersikap acuh tak
acuh, memberontak, berperilaku tidak sopan kepada orang yang lebih tua dan lain
sebagainya.
Kehilangan Figur Teladan
Anak
broken home merasa tidak ada figur dewasa yang dapat diteladani. Anak
kehilangan teladan atas nilai-nilai dalam keluarga yang menjadikannya
kehilangan nilai dalam kehidupannya. Hak ini membuatnya sedih dan jika tidak
ditangani dengan baik dan tepat maka anak dapat merasa kesepian, frustrasi, dan
sensitif
Mudah Mendapat Pengaruh Buruk Lingkungan
Anak
akan berusaha mencari tempat lain untuk saling berbagi maupun menghibur diri.
Biasanya lingkungan teman sepermainan sering menjadi tujuan mereka. Dan jika
lingkungan tersebut tidak baik, maka akan sangat mudah bagi seorang anak untuk
terpengaruh hal-hal yang menyimpang. Misalnya mulai mencoba merokok,
berjudi, minum-minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, bahkan
menjajal seks bebas atau pergi ke tempat pelacuran sebagai pelarian baginya
untuk mendapat kebahagiaan.
Kasian anak nya jadi korban:(
BalasHapusKenapa harus ada broken home sih
BalasHapusBermanfaat sekali.Terimakasih
BalasHapusBerat banget emang dampaknya, bahkan sedewasa apapun si anak, tetep aja bakal ada luka dihatinya kalo orang tuanya pisah.
BalasHapusBanyak sekali dampak yg buruk yg diterima Si anak, seharusnya rumah menjadi tempat pulang tempat teraman bagi seorang anak dalam cinta kasih org tuanya
BalasHapusAnak lah yang jadi korban perceraian orangtua nya
BalasHapusAkibat broken home ini juga jadi banyak anak yang membenci orang tuanya, tanpa melihat perjuangan orang tua itu.
BalasHapusSelalu anak yang jadi korbannya:(
BalasHapusBermanfaat sekali:) terimakasih
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusKarena keegoisan orangtuanya yg tidak berpikir jangka panjang ttg perceraian, anaklah yg menjadi korban
BalasHapusArtikel yg sangat bermanfaat. Thanks
BalasHapusMantab sist aetikel nya
BalasHapusDukungan lingkungan terutama teman itu penting banget sih buat mereka2 yg mengalami broken home
BalasHapusSemoga papah mamah selalu mengingat anak anaknya kalo mau melakukan sesuatu apalagi masalah perpisahan :") Artikelnya bermanfaat sekali kaka (((:
BalasHapus